إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ : أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ ؛ فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا هِيَ سَبِيْلُ الفَلَاحِ وَالْفَوْزُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
وَأَسْأَلُ اللهَ جَلَّ وَعَلَا أَنْ يَجْعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ المُتَّقِيْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمَ
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita panjatkan untuk Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang Dirahmati Allah,
Pada kesempatan di hari yang mulia ini, Marilah kita simak dan kita renungkan salah satu surat yang Allah turunkan di dalam Al-Qur'an, yaitu surat ke 92, Surat Al-Layl. Yang mana jika kita menyimak dan merenungkan arti dari surat ini, kita akan menyadari dimanakah tingkat keimanan kita di sisi Allah
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),"
(QS. Al-Lail 92: Ayat 1)
وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ
"demi siang apabila terang benderang,"
(QS. Al-Lail 92: Ayat 2)
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىٓ ۙ
"dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan,"
(QS. Al-Lail 92: Ayat 3)
Surat ini diawali dengan beberapa sumpah, yang menandakan bahwa perkara yang akan dibahas selanjutnya sangatlah penting untuk kita perhatikan.
Sama halnya ketika kita bersumpah untuk suatu kebenaran perkara, kita menggunakan nama Allah dalam sumpah kita. Contohnya:
Wallahi, demi Allah aku tidak melakukan itu...
Wallahi, demi Allah aku akan melakukan itu...
Maka kata Wallahi adalah merupakan sumpah tertinggi bagi sesama umat Islam, tidak bisa Wallahu atau wallaha.
Namun ketika Allah bersumpah, Allah menggunakan tanda-tanda kebesaran-Nya. Contohnya: demi waktu, demi fajar, demi penciptaam langit dan bumi, dan lain sebagainya.
Dan dalam surat ini Allah menggunakan malam dan siang sebagai sumpah.
karena mengatur malam dan siang adalah suatu hal yang tidak bisa dilakukan oleh seorang makhlukpun di alam semesta, maka malam dan siang adalah merupakan suatu tanda kebesaran Allah.
Begitu pula halnya Allah menggunakan penciptaan laki-laki dan perempuan sebagai sumpah, karena penciptaan laki-laki dan perempuan adalah hak preoregatif Allah, tidak ada seorangpun manusia yang bisa menentukan bayi di dalam rahim seorang perempuan menjadi laki-laki atau perempuan, maka penciptaan laki-laki dan perempuan adalah suatu tanda kebesaran Allah.
Mari kita simak ayat selanjutnya:
اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰى
"sungguh, usahamu memang beraneka macam."
(QS. Al-Lail 92: Ayat 4)
فَاَ مَّا مَنْ اَعْطٰى وَا تَّقٰى
"Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,"
(QS. Al-Lail 92: Ayat 5)
وَصَدَّقَ بِا لْحُسْنٰى
"dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik"
(QS. Al-Lail 92: Ayat 6)
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
(QS. Al-Lail 92: Ayat 7)
وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
(QS. Al-Lail 92: Ayat 8)
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ
serta mendustakan pahala terbaik,
(QS. Al-Lail 92: Ayat 9)
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى
maka Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
(QS. Al-Lail 92: Ayat 10)
Dalam ayat-ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki jalan hidup yang berbeda dalam.
Ada sebagian mereka yang rajin bersedekah, memberikan hartanya di jalan Allah dengan niat ikhlas, bertakwa, dan yakin akan adanya pahala terbaik dari Allah. Sikap ini menunjukkan ketundukan mereka kepada perintah Allah dan rasa syukur atas nikmat-Nya. Maka Sebagai balasannya, Allah menjanjikan kemudahan dalam kehidupan mereka, baik di dunia maupun di akhirat.
Sebaliknya, orang yang kikir atau enggan berbagi dan merasa tidak butuh bantuan Allah, atau bahkan mendustakan adanya pahala di akhirat, akan mendapatkan jalan yang sulit. Ini adalah peringatan dari Allah bahwa ketamakan dan kesombongan dapat menutup pintu kebaikan dan keberkahan dalam hidup manusia.
Rasulullah SAW memperkuat hal ini dalam sebuah hadits:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ, وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّ,ا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
“Tidak akan berkurang harta dengan bersedekah. dan Allah tidak akan menambah kepada seseorang yang suka memaafkan kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang merendahkan dirinya (tawadlu') karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim).
Hadis ini menguatkan bahwa sedekah, kedermawanan, dan kerendahan hati adalah jalan menuju kemudahan dari Allah. Mereka yang bersikap demikian akan Allah angkat derajatnya di dunia dan di akhirat.
Hadirin yang Berbahagia,
Lalu Allah berfirman dalam ayat selanjutnya:
وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.
(QS. Al-Lail 92: Ayat 11)
إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ
Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,
(QS. Al-Lail 92: Ayat 12)
وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَىٰ
dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.
(QS. Al-Lail 92: Ayat 13)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa kekayaan dan harta benda tidak akan bermanfaat jika tidak digunakan di jalan yang benar.
Manusia membutuhkan petunjuk Allah agar bisa selamat di dunia dan akhirat, karena dunia dan akhirat adalah milik Allah.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang beramal baik untuk akhiratnya, Allah akan cukupkan urusan dunianya.” (HR. Thabrani).
Hadis ini mengajarkan kita bahwa siapa saja yang memperhatikan akhiratnya, dunia pun akan mengikuti. Allah akan mencukupi segala keperluannya di dunia, dengan syarat ia tidak lupa berbuat baik dan mencari ridha Allah.
Hal ini dikuatkan juga di dalam sebuah ayat bahwasanya Allah SWT berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik,
(QS An-Nahl: ayat 97)
Jama’ah yang Dirahmati Allah,
Akhir dari surat Al-Layl selanjutnya ini juga berbicara tentang perbedaan nasib manusia di akhirat bagi mereka yang beramal dan yang tidak beramal. Allah berfirman:
فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ
Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
(QS An-Nahl: ayat 14)
لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى
Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
(QS An-Nahl: ayat 15)
الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
(QS An-Nahl: ayat 16)
وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى
Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
(QS An-Nahl: ayat 17)
الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ
yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
(QS An-Nahl: ayat 18)
وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰ
padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,
(QS An-Nahl: ayat 19)
إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ
tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.
(QS An-Nahl: ayat 20)
وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.
(QS An-Nahl: ayat 21)
Jama’ah yang Dirahmati Allah
Maka, marilah kita berlomba-lomba berbuat baik, ikhlas hanya karena Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menekankan pentingnya niat ikhlas dalam beramal. Amal yang dilandasi keikhlasan akan membawa manusia menuju keridhaan Allah.
Hadirin Jama’ah Jumat yang Dimuliakan Allah,
Sebagai penutup, Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah, dengan memperbanyak amal saleh, memperbaiki niat, dan senantiasa bersedekah. Jadikanlah hidup ini sebagai jalan untuk mencari keridhaan Allah SWT, karena akhir dari kehidupan ini adalah akhirat. Semoga Allah memudahkan langkah kita di dunia dan memberikan kebahagiaan di akhirat.
Aamiin ya Rabbal ’Aalamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَاتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاَّ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ