Nama : Abdullah bin Abbas | Yang meriwayatkan Hadits: |
Kalangan : Sahabat | Imam Bukhari |
Kuniyah : Abu Ma'bad | Imam Muslim |
Negeri Hidup : Madinah | Imam Abu Dawud |
Negeri Wafat : --- | Imam At Tirmidzi |
Tahun Wafat : 68 H | Imam An Nasa'i |
Ibnu Majah | |
Imam Ahmad | |
Imam Malik | |
Komentar Ulama : | Imam Darimi |
Ibnu Hajar Al Atsqalani Adz Dzahabi |
Hadits yang diriwayatkan
Riwayat Hidup
Abdullah bin Abbas adalah seorang Sahabat Nabi, dan merupakan anak dari Abbas bin Abdul-Muththalib, paman dari Rasulullah Muhammad SAW. Dikenal juga dengan nama lain yaitu Ibnu Abbas.
Lahir: 619 M, Mekkah, Arab Saudi
Meninggal: 687 M, Ta'if, Arab Saudi
Pasangan: Shameela bint Abi Hena'a, Zahra bint Mishrah
Orang tua: Lubabah binti al-Harith, Abbas bin Abdul-Muththalib
Anak: Ubaidillah bin Abdullah, Al-Abbas ibn Abdullah, lainnya
Kakek / Nenek: Syaibah bin Hasyim
Meninggal: 687 M, Ta'if, Arab Saudi
Pasangan: Shameela bint Abi Hena'a, Zahra bint Mishrah
Orang tua: Lubabah binti al-Harith, Abbas bin Abdul-Muththalib
Anak: Ubaidillah bin Abdullah, Al-Abbas ibn Abdullah, lainnya
Kakek / Nenek: Syaibah bin Hasyim
Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah
Ia meriwayatkan 1.660 hadits. Dia adalah putera Abbas bin Abdul Muthallib
Sahabat yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang ini dijuluki dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal silsilah khalifah Daulat Abbasiah.
Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi Rasulullah
Beliau ikut di barisan Ali bin Abi Thalib
Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif sampai akhir hayatnya.
Abdullah lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”.
Allah mengabulkan doa Nabi-nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam , menjadikannya orang yang dicari untuk di mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga puluh tahun.
Tentang Ibnu Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berkata :”Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti dari pada Ibnu Abbas tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta keputusan2 yang dibuat Abubakar ,Umar , dan Utsman“.
Begitu pula tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu hitung dan fara’id.
Orang suatu hari menyaksikan ia duduk membicarakan ilmu fiqih, satu hari untuk tafsir, satu hari lain untuk masalah peperangan, satu hari untuk syair dan memperbincangkan bahasa Arab.
Sama sekali aku tidak pernah melihat ada orang alim duduk mendengarkan pembicaraan beliau begitu khusu’ nya kecuali kepada beliau. Dan setiap pertanyaan orang kepada beliau, pasti ada jawabannya”.
Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).
Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji wada’.
Ia menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib.
Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya.
Disalin dari : Biografi Ibnu Abbas dalam Al-Ishabah no.4772
Tidak ada komentar
Posting Komentar