حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ قَالَ حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَقْبَلَتْ عِيرٌ تَحْمِلُ طَعَامًا فَالْتَفَتُوا إِلَيْهَا حَتَّى مَا بَقِيَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا }
11.58/884. Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin 'Amru berkata, telah menceritakan kepada kami Za'idah dari Hushain dari Salim bin Abu Al Ja'd berkata, telah menceritakan kepada kami Jabir bin 'Abdullah berkata, "Ketika kami sedang shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba datang rombongan dagang yang membawa makanan. Orang-orang pun melirik (dan berhamburan pergi) mendatangi rombongan tersebut, hingga tidak ada orang yang tersisa bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kecuali hanya dua belas orang. Maka turunlah ayat ini: '(Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, maka mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka meninggalkan kamu ketika kamu sedang berdiri menyampaikan berkhutbah) ' (Qs. Al Jumu'ah: 12).
(HR Bukhari: 884)
(Qs. Al Jumu'ah: 12). dalam kitab suci al-Qur'an , Qs. Al Jumu'ah itu hanya 11 ayat tapi kenapa disitu tertulis angka 12 di belakang nama ayat, mohon jawabannya
BalasHapusAnda benar surat Al-Jumu'ah hanya 11 ayat. Saya cek di
Hapushttps://www.dbastian.me/2021/08/62-surat-al-jumuah.html
Dan hadits diatas saya dapat copy paste dari berbagai sumber, dan memang kebanyakan menuliskan demikian.
Bisa di cek di
https://www.google.com/search?q=HR+Bukhari%3A+884
Dan beberapa website hadits juga menulis demikian
Berikut contoh website yang saya croscek
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/884
https://risalahmuslim.id/hadits/bukhari-884/
https://www.laduni.id/post/read/510884/hadis-imam-bukhari-no-884-jika-manusia-berhamburan-keluar-meninggalkan-imam-maka-shalatnya-imam-dengan-jamaah-yang-tersisa-dibolehkan