Biografi Perawi Hadits: | Jumlah Hadits: |
Nama : Ka'ab bin Malik bin Abi Ka'ab 'Amru Kalangan : Shahabat Nasab : Al Anshariy As Sulamiy Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman Negeri Hidup : Madinah Negeri Wafat : Syam Tahun Wafat : 51 H | Imam Bukhari: 27 Imam Muslim: 9 Imam Abu Dawud: 14 Imam at Tirmidzi: 4 Imam an Nasa'i: 13 Imam Ibnu Majah: 6 Imam Ahmad: 48 Imam Malik: 1 Imam Darimi: 8 |
Komentar Ulama : Ibnu Hajar al 'Asqalani : Shahabat |
Hadits yang diriwayatkan
Ka'ab bin Malik -ia adalah salah satu dari tiga orang yang diterima taubatnya- bahwa dia tidak pernah tertinggal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam peperangan yang beliau ikuti selain dua peperangan yaitu perang 'Usrah dan perang Badar.
Dia berkata; Maka aku pun berusaha untuk mengungkapkan kejujuranku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diwaktu dluha.
Karena sudah menjadi tradisi beliau apabila datang dari suatu perjalanan beliau selalu shalat dluha. Beliau selalu ke masjid terlebih dahulu kemudian shalat dua raka'at.
Beliau melarangku dan kedua sahabatku untuk berbicara. Padahal beliau tidak melarang orang yang tertinggal selainku. Hingga orang-orang pun menjauhi untuk berbicara kepada kami.
Hal itu terjadi begitu lama. Dan tidaklah yang membuatku cemas kecuali rasa takutku apabila aku mati sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau menshalatiku. Atau Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang meninggal dunia, hingga aku termasuk orang yang buruk keadaannya, tidak seorang pun yang mau berbicara denganku, dan tidak mau menshalati serta mengucapkan salam kepadaku.
Kemudian Allah menurunkan ayat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada sepertiga malam terakhir yang memberitakan taubat kami.
Pada waktu itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di sisi Ummu Salamah
Ummu Salamah adalah orang yang senantiasa menyebut kebaikan-kebaikan urusanku dan membelaku.
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ya Ummu Salamah, Ka'ab telah diterima taubatnya.'
Ummu Salamah berkata; "Apakah aku harus mengutus seseorang kepadanya untuk memberikan kabar gembira? "
Beliau bersabda: "Jangan, nanti orang-orang akan memukuli kamu dan menahan kamu dari tidur di malam hari. "
Hingga tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat Subuh beliau mengumumkan bahwa Allah telah menerima taubat kami. Dan beliau apabila sedang memberi kabar gembira, wajah beliau kelihatan bersinar seperti bersinarnya sebagian bulan.
Dan kamilah yang dimaksudkan ayat, tiga orang yang menyelisihi perintah, yang kemudian diterima alasannya dari orang-orang yang meminta izin untuk tidak berperang. Yaitu ketika Allah menurunkan penerimaan taubat kami.
Padahal dulu tatkala disebutkan orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu orang-orang yang tidak ikut berperang dan beralasan dengan alasan yang batil. Mereka dikatakan sebagai sejelek-jelek manusia.
Allah Ta'ala berfirman: "Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu…. "
(At Taubah: 94).
Riwayat Hidup Ka'ab bin Malik disalin dari Hadits Riwayat Bukhari: 4309
Tidak ada komentar
Posting Komentar