تَفْسِيرُ سُورَةِ الْعَصْرِ
(Masa)
Makkiyah atau Madaniyyah, 3 ayat Turun sesudah Surat Al-lnsyirah
Mereka menyebutkan bahwa Amr ibnul As menjadi delegasi untuk menjumpai Musailamah Al-Kazzab. Demikian itu terjadi sesudah Rasulullah Saw. diutus dan sebelum Amr masuk Islam.
Musailamah berkata kepadanya, "Apakah yang telah diturunkan kepada temanmu sekarang ini?" Amr menjawab bahwa telah diturunkan kepadanya surat yang pendek, tetapi padat akan makna. Maka Musailamah bertanya, "Surat apakah itu?" Amr membacakan firman-Nya:
" وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ "
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (Al-'Asr: 1-3)
Maka Musailamah berpikir sejenak, kemudian ia mengatakan bahwa telah diturunkan pula kepadanya hal yang semisal. Amr ibnul As bertanya, "Apakah itu?" Musailamah berkata,
يَا وَبْر يَا وَبْر، إِنَّمَا أَنْتِ أُذُنَانِ وصَدْر، وَسَائِرُكِ حَفْزُ نَقْز
"Hai kelinci, hai kelinci, sesungguhnya engkau hanyalah dua telinga dan dada, sedangkan anggota tubuhmu yang lain kecil mungil."
Kemudian Musailamah berkata, "Bagaimanakah menurut pendapatmu, hai Amr?" Amr menjawab, "Demi Allah, sesungguhnya engkau benar-benar mengetahui bahwa aku pasti meyakinimu sebagai pendusta."
Penulis mengatakan bahwa ia pernah melihat kitab yang berjudul Musawil Akhlak karya tulis Abu Bakar Al-Kharaiti menyebutkan dalam juz kedua sesuatu dari kisah ini atau yang lebih mendekatinya.
Al-Wabar artinya kelinci, bagian yang paling menonjol darinya adalah sepasang telinga dan dadanya, sedangkan anggota tubuh yang lain kecil mungil lagi jelek. Maka Musailamah bermaksud menyusun igauan ini untuk menandingi Al-Qur'an. Akan tetapi, hal tersebut tidak mampu mempengaruhi penyembah berhala di masanya dan tidak pula dapat mengelabuinya.
Imam Tabrani menyebutkan melalui jalur Hammad ibnu Salamah, dari Sabit, dari Ubaidillah ibnu Hafs yang menceritakan bahwa dahulu pernah ada dua orang sahabat Rasulullah Saw.; apabila keduanya bersua satu sama lainnya, maka keduanya tidak berpisah sebelum salah seorangnya membacakan surat Al-'Asr kepada yang lainnya sampai akhir surat, lalu baru yang seorang mengucapkan salam kepada yang lainnya, salam perpisahan.
Imam Syafii rahimahullah telah mengatakan bahwa seandainya manusia merenungkan makna surat ini, niscaya surat ini akan membuat mereka mendapat keluasan.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.