Kitab Manasik
Bab: Melempar jumrah
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ وَبَرَةَ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ مَتَى أَرْمِي الْجِمَارَ قَالَ إِذَا رَمَى إِمَامُكَ فَارْمِ فَأَعَدْتُ عَلَيْهِ الْمَسْأَلَةَ فَقَالَ كُنَّا نَتَحَيَّنُ زَوَالَ الشَّمْسِ فَإِذَا زَالَتْ الشَّمْسُ رَمَيْنَا
Telah menceritakan kepada Kami [Abdullah bin Muhammad Az Zuhri], telah menceritakan kepada Kami [Sufyan] dari [Mas'ar] dari [Wabarah], ia berkata; aku bertanya kepada [Ibnu Umar]; kapankah aku boleh melontar jumrah? Ia menjawab; apabila pemimpinmu telah melempar maka lemparlah! Aku mengulangi pertanyaanku kepadanya, kemudian ia berkata; Kami menunggu saat-saat tergelincirnya matahari, apabila matahari telah tergelincir maka Kami melempar.(Sunan Abu Daud No. 1682)
Tidak ada komentar
Posting Komentar