Kitab: Puasa
Bab: Kapan musafir boleh berbuka saat keluar dalam perjalanan
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ ح و حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُسَافِرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَحْيَى الْمَعْنَى حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ وَزَادَ جَعْفَرٌ وَاللَّيْثُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ أَنَّ كُلَيْبَ بْنَ ذُهْلٍ الْحَضْرَمِيَّ أَخْبَرَهُ عَنْ عُبَيْدٍ قَالَ جَعْفَرٌ ابْنُ جَبْرٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ أَبِي بَصْرَةَ الْغِفَارِيِّ صَاحِبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفِينَةٍ مِنْ الْفُسْطَاطِ فِي رَمَضَانَ فَرُفِعَ ثُمَّ قُرِّبَ غَدَاهُ قَالَ جَعْفَرٌ فِي حَدِيثِهِ فَلَمْ يُجَاوِزْ الْبُيُوتَ حَتَّى دَعَا بِالسُّفْرَةِ قَالَ اقْتَرِبْ قُلْتُ أَلَسْتَ تَرَى الْبُيُوتَ قَالَ أَبُو بَصْرَةَ أَتَرْغَبُ عَنْ سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَعْفَرٌ فِي حَدِيثِهِ فَأَكَلَ
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Umar], telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Yazid], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Musafir], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yahya] secara makna, telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Ayyub] -dan [Ja'far] serta [Al Laits] menambahkan; telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] - bahwa [Kulaib bin Dzuhail Al Hadhrami], telah mengabarkan kepadanya dari ['Ubaid], ia berkata; Ja'far bin Jabr berkata; aku pernah bersama [Abu Bashrah Al Ghifari] seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah kapal dari Al Fusthath pada Bulan Ramadhan, kemudian dihidangkan makan siangnya. Ja'far dalam haditsnya mengatakan; ia belum melewati rumah-rumah hingga ia meminta sufrah (makanan musafir). Ia berkata; mendekatlah. Aku katakan; bukankah engkau melihat rumah-rumah tersebut? Abu Bashrah mengatakan; apakah engkau membenci sunah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Ja'far dalam haditsnya berkata; kemudian ia memakannya.(Sunan Abu Daud No. 2059)
Tidak ada komentar
Posting Komentar