حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَارِيًا بِمَكَّةَ وَكَانَ يَرْفَعُ صَوْتَهُ فَإِذَا سَمِعَ الْمُشْرِكُونَ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا }
77.170/6992. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibn 'Abbas radliyallahu'anhuma, ia berkata, Nabi Shallalahu'alaihiwasllam sembunyi-sembunyi di Makkah, namun beliau mengeraskan suara bacaan, saat orang-orang musyrik mendengar (suara bacaan beliau), mereka mencaci Al Qur'an dan orang yang membawanya. Maka Allah Azza wa Jalla pun menurunkan ayat kepada nabi-Nya: '(Dan janganlah engkau menyaringkan bacaan shalatmu dan jangan pula melirihkannya) ', (Qs. Al Isra': 110).
(HR Bukhari: 6992)
Tidak ada komentar
Posting Komentar