Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…
Mari kita perhatikan satu ayat dari Al-Qur'an surat Al-Mulk, Allah SWT berfirman:
Dialah Allah Yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.(QS Al-Mulk:2)
Berbicara tentang ujian hidup, tidak pernah ada habisnya. Sejak dahulu hingga sekarang, ujian selalu datang silih berganti menimpa semua orang, terlebih lagi di akhir zaman ini kita merasakan betapa ujian semakin berat dan bertubi-tubi, hingga sebagian orang berkata: "Negara sedang tidak baik-baik saja", atau bahkan "Dunia sedang tidak baik-baik saja."
Kita perhatikan di berbagai belahan dunia, begitu banyak malapetaka dan musibah menimpa umat manusia, genosida di Palestina dan penindasan yang masih terus berlangsung hingga hari ini, saudara-saudara kita didzalimi, rumah mereka dihancurkan, dan bahkan mereka terusir dari tanah airnya sendiri.
Di wilayah lain seperti Suriyah, Sudan, Yaman dan negara-negara lainnya, konflik bersenjata terus berkecamuk tanpa ada kepastian kapan akan berakhir.
Di belahan dunia lainnya, kita juga menyaksikan musibah bencana alam banyak terjadi akhir-akhir ini, banjir bandang, gempa bumi, kekeringan ekstrem, bahkan kebakaran kota yang merenggut ribuan nyawa hingga melumpuhkan kehidupan.
Di negeri kita sendiri tak luput dari ujian. Selain Bencana alam yang datang silih berganti, seperti banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah di Indonesia, kita juga diuji dengan krisis kemanusiaan, dan masalah sosial, seperti meningkatnya angka pengangguran, kemiskinan, maraknya kejahatan, pencurian, kekerasan, penyalahgunaan kewenangan, korupsi, dan meningkatnya peredaran narkoba, hingga merosotnya akhlak dan moral generasi muda.
Semua ini adalah bagian dari ujian hidup yang Allah timpakan kepada hamba-hamba-Nya. Tidak ada satu pun manusia yang terhindar dari ujian, termasuk Rasulullah ﷺ, manusia paling mulia di muka bumi. Justru, ujian-ujian yang beliau hadapi jauh lebih berat dibanding umatnya.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Kapankah datangnya pertolongan Allah?"(QS Al-Baqarah; 214)
Begitu banyak ayat di dalam Al-Quran dan juga hadits-hadits Nabi yang memperingatkan manusia bahwasanya akan datang menimpa kita berbagai ujian hidup, mulai dari ketakutan, kelaparan, kesulitan, kekurangan harta, kehilangan jiwa, maupun juga ujian-ujian lainnya. Hal ini disampaikan agar kita tidak terlalu bersedih hati ketika menghadapi cobaan, dan lebih bersiap diri dalam mengahadapi apapun yang akan menimpa.
Sebagaimana dijelaskan di dalam surat Al-Hadid, Allah SWT berfirman:
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS Al-Hadid: 22)
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (QS Al-Hadid:23)
Namun demikian, Nabi ﷺ memberikan panduan terbaik bagaimana kita bersikap ketika menghadapi ujian. Setidaknya ada beberapa hadits yang bisa kita jadikan pelajaran.
Pertama: Ujian adalah bukti kasih sayang Allah
"Tidaklah seorang muslim yang tertimpa musibah berupa keletihan, penyakit, keresahan, kesedihan, gangguan dan kegundahan bahkan duri yang melukainya sekalipun, melainkan Allah akan hapus kesalahannya.
( HR. Bukhari: 5210 )
Kedua: Berdoa saat terkena musibah
Dari abu Bakrah ra "Rasulullah ﷺ bersabda, 'Beberapa doa bagi orang yang sedang mengalami musibah"
(Ya Allah..., aku mengharap rahmat-Mu, karena itu janganlah Engkau serahkan urusanku kepada diriku sendiri meskipun sekejap mata, dan perbaikilah semua urusanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau).'
( HR. Abu Daud: 4426 )
Ketiga: Jangan banyak berandai-andai
Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan, 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu.'
Tetapi katakanlah, 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya.
( HR. Muslim: 4816 )
Ke empat: Ikhlas dan sabar adalah kunci atasi musibah
Dari Abu Umamah ra Rasulullah SAW bersabda:
"Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman, Hai anak Adam, jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka aku tidak akan meridlai bagimu sebuah pahala kecuali surga."
( HR. Ibnu Majah: 1586 )
Ke Lima: Cara Allah menjadikan kita lebih baik
"Barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan mengujinya.
( HR. Bukhari: 5213 )
Ke Enam: Ujian yang menimpa hanya sementara
Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda:
"Apa urusanku dengan dunia ini? Sesungguhnya diriku dan dunia ini bagaikan seseorang yang tengah berjalan kemudian berteduh di bawah pohon, lalu aku pergi meninggalkan (pohon tersebut)."
( HR. Ibnu Majah: 4099 )
Ke Tujuh: Mau di mudahkan, bantu yang kesusahan
Dari abu hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang meringankan kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan baginya kesulitan di akhirat kelak.
Barang siapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan di dunia dan akhirat.
( HR. Tirmidzi: 1853 )
Ke Delapan: Mau diganti yang lebih baik? amalkan doa ini
Dari Ummu salamah ra, Rasulullah SAW bersabda:
Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu ia membaca apa yang telah diperintahkan oleh Allah,
(Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami pahala karena mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya).' melainkan Allah akan memberikan pahala didalam musibahnya, dan menukar baginya dengan yang lebih baik."
( HR. Muslim: 1526 )
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ujian adalah bagian dari perjalanan hidup. Ia datang membawa pesan, bukan sekadar penderitaan. Dan Rasulullah ﷺ telah menunjukkan kepada kita, bahwa menghadapi ujian dengan sabar bukan tanda kelemahan, tapi bukti kekuatan iman.
Jika hidup terasa berat, jangan berburuk sangka kepada takdir. Karena setiap kesulitan membawa hikmah, dan setiap cobaan adalah peluang untuk lebih dekat kepada Allah.
Semoga kita menjadi hamba-hamba yang kuat di saat diuji, tenang di tengah kesempitan, dan tetap bersyukur di segala keadaan.
KHUTBAH KEDUA